Cari Blog Ini

Breaking News

Warga Desa Sukadana Lombok Tengah Gelar Ritual Adat Penentuan Mangse Balit dan Mangse Taun.

  


Lombok Tengah, Jejakfaktanews.com - Kabupaten Lombok Tengah Memiliki tradisi dan adat istiadat cukup banyak, terutama di musim kemarau dan musim hujan. Ritual Adat Penentuan Mangse Balit (musim kemarau) dan Mangse Taun (musim penghujan) berdasarkan almanak/kalender suku sasak paer (wilayah) pujut di desa sukadana kecamatan pujut kabupaten lombok tengah Nusa Tenggara Barat (NTB). Sabtu 28/01/2023

Ritual adat ini dihadiri oleh tetua adat paer pujut, ketua Pengurus Harian Aliansi Masyarakat Adat Nusantara ( PH AMAN) wilayah NTB, ketua PH AMAN Daerah Lombok Tengah, dan komunitas adat yang berada di paer pujut.

Ritual adat penentuan mangse balit dan mangse taun merupakan ritual adat yang membahas tentang perjalanan waktu sebagai salah satu khazanah ilmu pengetahuan tradisional suku sasak tentang ilmu perbintangan tradisional yang berada di langit gumi sasak khususnya paer pujut.

Ilmu perbintangan ini juga digunakan oleh masyarakat sasak sebagai acuan untuk menetukan hari baik dalam melakukan kegiatan baik itu membangun rumah, bertani, melaut, dan lain sebagainya.

H. M. Yakum salah satu tetua adat di paer pujut sekaligus narasumber dalam ritual tersebut menceritakan tentang rasi bintang yang berada di langit paer pujut, mulai dari bintang tenggale, bintang sok, dan bintang bertais yang kesemuanya dapat digunakan sebagai acuan dalam penentuan bulan suku sasak yang dimulai dari bulan ( saq, due, telu, empat, lime, enam, pituq, baluq, siwaq, dan sepulu). 

" Mangse taun mulai eleq tanggal pituq bulan pituq, dait sepengolekth bau nyale muk tame mangse balit tanggal duepulu bulan sepulu kalender sasak ( musim penghujan dimulai dari tanggal 7 bulan 7, dan sepulangnya menangkap nyale maka musim kemarau sudah mulai)" ungkap H.Yakum.

H. Yakum juga menambahkan jika ilmu perbintangan umumnya dipelajari oleh kiyai ( pemuka agama sasak ) yang dimana setelah bekoris ( ritual potong rambut) seorang kiyai mesti mempelajari ilmu perbintangan sekurang- kurangnya tiga tahun sebelum terjun langsung kemasyarakat agar masyarakat sasak tidak tersesat dalam penentuan mangse dan bulan sasak.

Beberapa pantangan juga dijelaskan seperti di bulan pituq ada pantangan untuk memakan salah satu ikan di khawasan pantai kute dikarenakan ikan tersebut mengandung racun jika di bulan tersebut, dilarang memakan nyale ( cacing laut ) jika terdapat di bulan siwaq karena masyarakat meyakini bahwa di bulan itu nyale masih belum sempurna.


(Jejakfaktanews.com/Wr) 

0 Komentar



 



 



Advertisement

Type and hit Enter to search

Close